Senin, 13 Februari 2012

Quantum Reading

Bagaimana Menjadikan Membaca sebagai

Kegiatan Sehari-hari yang Mengasyikkan

dan Bermanfaat bagi Pertumbuhan Otak

(Pengembangan Seluruh Kecerdasan)

Apakah, secara pribadi, kita sudah menyenangi kegiatan membaca? Apakah kegiatan membaca tersebut benar-benar kita jalankan secara kontinyu dan kon-sisten, setiap hari? Apakah buku-buku yang kita baca adalah buku-buku bermanfaat untuk keperluan meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan, mengembangkan potensi diri?

Apakah, secara sosial, kita juga merasa bertanggung jawab untuk menjadikan diri kita sebagai “teladan membaca”? Apakah setiap kali mengajar, kita selalu menunjukkan kepada anak didik kita sebuah buku yang sudah kita baca? Apakah kita menekankan pentingnya membaca untuk meningkatkan kualitas pembelajaran? Apakah setiap ada waktu luang, baik sedang bepergian naik kereta api, duduk di taman menunggu anak-anak selesai kursus, berada di ruang tunggu dok-ter, maupun di mana saja–kita senantiasa memanfaatkannya untuk membaca?

Sabtu, 11 Februari 2012

Quantum Writing

Oleh: Muhsin Hariyanto
"Cara Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya Potensi Menulis"

Siapa pun yang ingin jadi penulis ia bukan hanya harus menguasai teori teknik menulis yang baik. Lebih dari itu, ia mesti mampu mengusir segala pikiran negatif yang menghambat energinya untuk menulis.

Kebanyakan penulis pemula mengalami hambatan dan kemandegan ketika mengawali proses penulisan. Hambatan itu bisa berupa persepsi dan cara pandang terhadap tujuan dan kedirian.

Bisa juga berupa kebingungan mengurai isi pikiran yang berkelebatan. Hernowo melalui Quantum Writing-nya mencoba membantu mengurai hambatan-hambatan itu. Quantum Writing ini merupakan saudara kembar dari Quantum Reading yang terbit sebelumnya. Mereka beda kulit namun sama secara substansi. Masing-masing memiliki ciri khusus, namun saling terikat satu dengan yang lain. Jiwa, semangat yang ada di dalamnya sama.

Dari sisi tubuh, tak ada yang istimewa dari Quantum Writing. Hanya tampak bahwa tulisan judulnya begitu keras, tegas, dan dinamis karena tampak menonjol dengan latar belakang hitam. Berlawanan dengan saudara kembarnya, Quantum Reading, yang lebih bernuansa cerah dan ringan dengan design yang pula sederhana. Mungkin keduanya sengaja dibedakan untuk menegaskan bahwa dua buku ini saling melengkapi. Hitam-putih. Berat-ringan.