Oleh: Ustz Sa'idah Fiddaroini
Bismillahirrahmanirrahim…
Masih terngiang nasihat ayahanda
Haidar Nashir pada perayaan milad 1 abad Muhammadiyah di sportorium UMY Ahad
lalu, bahwasanya agenda milad ini merupakan wahana dakwah dan syukur. Beliau
mengatakan bahwa salah satu komitmen kuat Muhammadiyah abad ke-2 ini adalah
gerakan pencerahan (At-tanwir), yaitu gerakan pembebasan melalui spirit dakwah,
memberdayakan manusia sebagai insan yang memiliki kehormatan diri, gerakan yang
mencerahkan kehidupan. Luar biasa mulia, sungguh amanah yang tidak mudah bagi
setiap kader. Tidak diragukan lagi bahwa saat ini prinsip/nilai-nilai
kemanusiaan berpijak pada kegelapan, perpecahan, dan kehidupan jahiliyah.
Mereka tenggelam dalam samudera penyelewangan dan terlena dalam pendewaan harta
benda. Banyak orang yang tidak rukun karena masalah materi, segala sesuatu
diukur dengan uang, bahkan akibat uang sepuluh ribu rupiah nyawa bisa melayang.
Dengan ilmu, orang-orang malah menjadi jahiliyah, mereka tenggelam dalam
permisivisme dan nihilisme. Ayahanda Hamka menggambarkan situasi ini dengan
istilah “Jahiliyah Modern”. Praktek korupsi yang sempurna merata, kejahatan
yang sudah menjadi hal yang biasa, kemiskinan masif yang sudah menjadi agenda,
pengagungan terhadap faham individualisme yang luar biasa, sudahkah amal usaha
Muhammadiyah terjaga dari semua itu? Wallahua’lam.