Jumat, 18 November 2011

SIKLUS PEMBENTUKAN HUJAN DALAM AL-QUR’AN

“ Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-rum : 48)

Tahukah kamu bagaimanakah air dari langit bisa turun ke Bumi?.

Proses terbentuknya hujan masih merupakan misteri besar bagi manusia
dalam waktu yang lama. Setelah radar cuaca ditemukan barulah dapat diketahui bagaimana tahapan-tahapan pembentukan hujan tersebut. Namun ternyata tahapan-tahapan tersebut telah disebutkan dalam Al-qur’an dan memberikan informasi yang akurat dan sesuai dengan penemuan penemuan para ilmuan.
            Pembentukan hujan berlangsung dalam tiga tahapan. Bahan baku hujan naik ke udara, lalu awan terbentuk kemudian pada akhirnya curahan hujan dapat
terlihat. Hal ini relevan dengan firman Allah :
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-rum : 48)

Mari kita cermati tiga tahapan pembentukan hujan yang disebutkan dalam ayat ini.

Tahap pertama :
“ Dialah Allah yang mengirimkan angin”
Gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang dibentuk dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus dan menyebebkan partikel-partikel air tersembur menuju langit. Partikel-partikel yang kaya akan garam ini diangkut oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel-partikel yang disebut aerosol ini membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya, yang naik lagi dari laut sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut “perangkap air.”  

Tahap kedua:
“...lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal”

Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekeliling butir-butir garam  atau partikel-partikel debu di udara. Karena air hujan dalam hal ini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01 dan 0.02 mm), awan-awan itu bergantungan di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan.

Tahap ketiga :
“...lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya...”
Partikel-partikel air yang mengelilingi butir-butir garam dan partikel-partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini yang menjadi lebih berat dari pada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.

Begitulah proses pembentukan hujan secara global. Semua tahapan-tahapannya telah tercantum dalam Al-qur’an. Dapat kita cermati bersama bahwa tahapan-tahapan ini dijelaskan dengan urutan yang benar sebagaimana fenomena-fenomena alam lain di bumi. Al-qur’anlah yang menyediakan penjelasan yang paling benar mengenai fenomena-fenomena alam, juga telah mengungkapkan fakta-fakta kepada manusia pada ribuan tahun lalu sebelum di temukan oleh ilmu pengetahuan. Subhanallah.
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang akan kamu  dustakan?.”(Ar-rahman :13)
?
                                                                                                                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar